16. Tedhak Siten (2)

16. Upacara Tedhak Siten

Upacara ini diawali dengan suatu prosesi anggota keluarga, kerabat serta tamu undangan dengan urutan sebagai berikut:

Tahap pertama, si anak dibimbing orang tuanya untuk berjalan menginjak tujuh warna jadah, yaitu merah, hitam, putih, kuning (makna nafsu manusia), merah muda (makna bersatunya darah merah dan darah putih dari ibu dan bapak), warna biru (makna angkasa/angin), dan warna ungu (makna kehidupan sempurna). 

Tahap kedua, si anak dibimbing orang tuanya menaiki tangga yang terbuat dari tebu ireng dengan maksud agar si anak mantap dalam menjalani kehidupannya selalu melalui jalan yang benar dan lurus, seperti tebu ireng, dan hidupnya terus meningkat menjadi lebih baik, hingga mencapai kehidupan yang mulia sesuai dengan apa yang dicita-citakan.

Tahap ketiga : Turun dari tangga tebu, si anak  dituntun untuk berjalan ditanah berpasir, agar dia mengkais pasir dengan kakinya, atau ceker-ceker, yang arti kiasannya adalah mencari makan. Dengan harapan agar si anak setelah dewasa mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.

Tahap keempat, si anak didudukan pada jenang blewah (kue yang terbuat dari tepung ketan, gula merah, dan santan kemudian dimasukkan dalam waluh merah dan dikukus)

Tahap kelima, si anak dimasukkan ke dalam kurungan ayam. Kenapa ayam yang dipilih? Karena ayam mengajarkan kemandirian, bisa cari makan dimana saja. Di dalam kurungan ini si anak dapat memilih benda yg telah disiapkan sebelumnya, dan benda yang dipilih tersebut menggambarkan apa yang akan dipilih oleh si anak di masa depannya, sebagai contoh jika si anak memilih mainan berbentuk alat kedokteran, maka di masa depan si anak akan menjadi dokter.

Tahap keenam, si anak dimandikan dengan banyu gege. dalam pengaron  yang berisi kembang setaman. Banyu gege mengandung ultraviolet yang baik untuk pertumbuhan bayi. upacara memandikan ini sebagai simbolisasi dari proses mensucikan badan raga dan badan rohani agar si anak tumbuh cepat, sehat dan tegar. Dalam istilah jawa dikenal dengan gelis gedhe lan ilang sarap sawane. Selesai dimandikan, si anak di kenakan pakaian baru dan diajak mengikuti upacara selanjutnya   

Tahap ketujuh, nyebar udhik-udhik yang dilakukan oleh nenek.. Udhik-udhik terdiri dari biji2an seperti beras, kacang ijo, kacang merah dan uang logam yang kemudian disebar untuk diperebutkan. Maknanya memberikan contoh pada anak dan cucunya agar memiliki sifat dermawan.

Acara selanjutnya adalah ngedhuk tumpeng dan makan bersama

Herjaka HS

No Comments

    Leave a Reply