15. Tedhak Siten

15. Tedhak Siten

Pada upacara Among-among yang perlu disiapkan selain 4 macam jenang (bubur) Among-among (lihat rincian nomor 14), lampu minyak, atau lilin, mangkuk berisi air putih dan daun dadap srep. Sesudah semuanya tersedia, kedua orang tua mengucap mantra doa sebagai berikut; niat ingsun ngemong-emongi jabang bayine (sebut namanya) pinagka gadhuhanne Pangeran.  Muga tansah pinaringan sentosa raharja mulya, slamet sluman-slumun slamet, slamet kersaning Allah.

Setelah anak berusia 8 bulan atau tujuh lapan, 7 x 35 hari, diadakan Tedhak Siten. Tedhak artinya turun atau menapakkan kaki, Siten dari kata siti artinya tanah atau bumi. Upacara tedhak siten atau Turun Tanah ini sebagai ungkapan rasa syukur karena pada usia ini si anak akan mulai mengenal alam disekitarnya dan mulai belajar berjalan.

Upacara tedhak siten juga punya makna kedekatan anak manusia kepada Ibu Pertiwi, tanah airnya. Dengan harapan agar si anak mampu menjalani kehidupan yang baik dan benar di bumi ini dan sekaligus tetap merawat dan menyayangi bumi yang telah memberikan banyak hal untuk menunjang kehidupan manusia.

Dalam upacara adat ini ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh si anak, dimana tiap tahap mempunyai symbol dan nilai-nilai budaya yang cukup tinggi. Upacara Tedhak Siten ini sendiri dalam prosesinya memerlukan uba rampe yang beraneka ragam, yang setiap uba rampe memiliki makna yang cukup dalam.

Uba rampe yang diperlukan yaitu: jadah tujuh warna : merah, hitam, putih, kuning, merah muda, biru dan ungu, tangga yang terbuat dari tebu wulung/tebu ireng/tebu Arjuna, kurungan ayam yang diisi dengan alat tulis, mainan, pengaron, kembang setaman (mawar, melati, kanthil dan kenanga), banyu gege (air yang disimpan dlm tempayan/bokor selama satu malam & pagi harinya dihangatkan dengan sinar matahari), ayam panggang, pisang raja  lawe wenang, dan udhik-udhik (berbagai jenis biji-bijian, uang logam, & beras kuning), padi, kapas, tumpeng robyong, dan tumpeng gundhul lengkap dengan gudangan, nasi kuning, jajan pasar, berbagai jenis jenang-jenangan. Bersambung

(Herjaka HS)

#tedaksiten #upacaraadat #masrahkeamong-among #herjakaart

No Comments

    Leave a Reply