NGRATONI JAGAD CILIK

Jagad Cilik (mikrokosmos) adalah jagadnya manusia yang terdiri dari sedulur papat dan pancer. Sedulur papat tersebut adalah : 1. Mutmainah berwarna putih, karakternya sejuk, berwatak sabar, rendah hati, bijaksana, manembah. Pusatnya di nurani, keluarnya melalui hidung. 2. Aluamah berwarna hitam, karakternya selalu ingin makan atau ngawula wadhuk, berwatak serakah. Pusatnya di jantung dan keluar melalui mulut. 3. Amarah berwarna merah karakternya panas yang menimbulkan energi, emosi dan ambisi, pusatnya di hati dan empedu, keluarnya melalui telinga. 4. Supiyah berwarna kuning, karakternya senang pada hal keindahan keluarnya melalui mata. Sedangkan pancer adalah jatidiri manusia itu sendiri, tempat roh Allah bertahta. Sebagai pancer, manusia berkewajiban untuk mengendalikan dan mengharmonisasikan keempat kehendak dalam dirinya agar hidupnya menjadi optimal.

Kemampuan pancer untuk mengharmonisasikan keempat saudara dengan empat kehendak (Mutmainah, Aluamah, Amarah dan Supiyah) menjadikan hidup penuh sukacita dan indah. Itulah yang disebut Ngratoni Jagad Cilik

Reign the Small Universe

 Small universe (micro-cosmos) is the universe owned by human that consist of ‘sedulur papat’ (four brothers) and ‘pancer’. The four brothers are: 1. Mutmainah: white-colored, has cool character, patient, humble, and wise. Its center is in the inner self, and its energy releases  from the nose. 2. Aluamah:black-colored, it has greedy character, excessive appetite. Its center is in the heart and its energy releases from mouth. 3. Amarah (anger): Red-colored, the character is hot and create energy, emotion, and ambition. Its center is in liver and gall and its energy releases from ears. 4. Supiyah: yellow-colored. Its character is love for beauty, and its energy releases from eyes. Pancer is core of the self, place for God’s Spirit. It is used to harmonize those all four kinds of energy so human’s life can be optimal and blissful. That’s called Reign the small universe.

Ink on canvas
 87cm x 118.5cm, 
 Herjaka HS 2003
 Collected by Julius Felicianus 
 Yogyakarta

No Comments

    Leave a Reply