Jagad Gedhe (makrokosmos) adalah jagad yang berada di luar pribadi manusia, jagad yang gumelar, kehidupan dunia nyata dan seluruh alam semesta, baik yang kelihatan dan yang tidak kelihatan.
Secara fisik atau raga, manusia terdiri dari empat unsur alam semesta yaitu : 1. Api menjadi energi panas. 2. Tanah menjadi tulang dan daging. 3. Air menjadi cairan tubuh dan 4. Angin menjadi napas. Ketika manusia mati, raga akan kembali ke alam semesta. Energi panas menjadi api, cairan tubuh menjadi air, tulang dan daging menjadi tanah dan napas kembali menjadi angin. Manusia yang hidupnya hanya menghamba pada fisik, raga semata, ketika mati akan musnah menyatu dengan alam kembali.
Tetapi bukankah di dalam jati diri manusia ada Roh Allah yang hidup. Menghidupi Roh Allah dalam hidup manusia artinya bahwa manusia tersebut tidak semata-mata tunduk dan menghamba pada dunia secara fisik, melainkan mampu menguasai dan menggunakan kehidupan dunia untuk sesuatu kehidupan yang lebih bermartabat sebagai manusia.
Kemampuan memilah dan memilih dalam kehidupan di jaman global ini untuk tujuan hidup yang lebih luhur dan bermartabat disebut dengan Ngratoni Jagad Gedhe.
Reign the Big Universe
Big Universe (Macro-cosmos) is the universe outside human’s self. The real life and whole universe, the seen and unseen ones.
Physically, human consist of four elements of universe, they are: 1. Fire, forms heat energy. 2. Soil, forms bones and muscles. 3. Water, forms body fluid. 4. Air, forms breath. When a human dies, his body will be back to the universe. Heat energy becomes fire, body fluid becomes water, bones and muscles become soil, and breath becomes air again. Human that merely uses his body, when he dies, he will disappear.
But in human’s inner self there is God’s Spirit that lives. Keeping this spirit lives means that humans cannot only serve the physical and material ones but also be able to control and use their world life to be more valuable as a human being. This ability called reign the big universe.
Ink on canvas 87cm x 118.5cm, Herjaka HS 2003 Collected by Julius Felicianus Yogyakarta
No Comments