23. Pancer, jatidiri manusia

Sais yang berkompeten mampu mengendalikan keempat kudanya, sehingga kereta kehidupan melaju cepat kearah yang tuju.

Setelah anak Dewasa, Air Ketuban, Plasenta, Darah, Tali Pusar, yang  membersamai saat kelahiran, menjelma menjadi empat saudara gaib yang di disebut Kakang Kawah, Adi Ari-ari, Kakang Mbarep, Adi Wuragil. Bersama empat anasir alam, keempat saudara tersebut manjing dan menyatu dengan raga yang ada. Unsur angin menjadi napasnya, unsur air menjadi cairan pada tubuh, unsur tanah menjadi daging dan tulang, unsur api menjadi panas tubuh. Jika keempat saudara tersebut dimaknai sebagai keinginan daging, tubuh atau raga yang mempengaruhi roh, dinamakan Aluamah, Supiyah, Amarah, Mudmainah.

Aluamah (berwarna hitam) keinginan akan selalu makan, Supiyah (berwarna kuning) keinginan akan kenikmatan dan keindahan, Amarah (berwarna merah) keinginan akanĀ  emosi, ambisi, Mudmainah (berwarna putih) keinginan akan hal spiritualitas. Jatidiri manusia untuk tetap jadi pancer dan mempertahankan Roh Allah dalam hidupnya diharapkan mampu mengendalikan dan mengharmonisasikan keempat keingingan daging.

Ibarat seorang sais kereta, Pancer diharapakan dapat mengendalikan empat kuda berwarna hitam, kuning, merah dan putih, agar derap kaki kuda kompak, seirama dalam menarik kereta untuk mencapai tujuan hidup.

(herjaka HS)

#herjakaart #sedulurpapat #anasiralam #kakangkawahadiariari  

No Comments

    Leave a Reply